1. Kegiatan pembelajaran seperti belajar mengajar, penilaian, pengayaan dan remedial di tengah pandemi covid-19 dilakukan dengan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pelaksanaan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 di SMP Negeri 1 Kuningan mengacu pada Surat Edaran Sesjend Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020.
2. Tujuan pembelajaran jarak jauh secara umum meliputi : memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19, mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan, dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.
3. Prinsip pembelajaran jarak jauh adalah keselamatan dan kesehatan lahir batin seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama, kegiatan dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan pendidikan kecakapan hidup (menanamkan PHBS), mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terbagi ke dalam 2 periode. Periode 1 tahun pelajaran 2019/2020, tanggal 17 Maret – 30 Mei 2020. Periode 2 tahun pelajaran 2020/2021, tanggal 13 Juli 2020 – Sekarang.
5. Tempat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, bagi pendidik disediakan fasilitas internet di sekolah, menyesuaikan dengan jadwal Work from Home (WfH). Sementara bagi peserta didik dilaksanakan di tempat tinggalnya, kecuali bagi yang memiliki kendala perangkat belajar maka atas ijin orang tua boleh ke sekolah untuk meminjam fasilitas di sekolah.
6. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, dan pelaporan kegiatan.
7. Struktur kurikulum pembelajaran jarak jauh tetap dilaksanakan secara normal, namun dengan pengurangan durasi 1 jam pelajaran menjadi 30 menit.
8. Media belajar yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media gawai (gadget) maupun komputer melalui Learning Management System (LMS) sekolah dengan alamat https://belajar.mediadidik.com, serta aplikasi pembelajaran lain yang terasa membantu bagi pendidik dan peserta didik, seperti layanan video conference Zoom, WhatsApp, Google Classroom, Live Streaming Youtube dan lainnya.
9. Kendala yang dialami pendidik dalam pembelajaran jarak jauh diantaranya : dalam penyampaian materi pembelajaran, dirasakan respon yang lambat dari beberapa peserta didik untuk mengikuti kegiatan, dalam kegiatan penilaian dan pengumpulan tugas, dirasakan beberapa peserta didik lambat mengikuti penilaian dan memenuhi tugas pada waktunya, kehadiran peserta didik dalam mengikuti materi lebih sedikit dibandingkan kehadiran mereka saat mengikuti penilaian, pembelajaran dirasa kurang interaktif, karakter ataupun perilaku peserta didik sulit dipantau, dan penilaian dan pengerjaan tugas dirasa kurang berintegritas.
10. Kendala yang dialami peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh diantaranya : tidak memiliki perangkat pembelajaran daring, media pembelajaran yang digunakan para pendidik dominan monoton, sehingga membuat peserta didik merasa jenuh atau bosan, dan pemberian tugas yang terasa menumpuk.
11. Solusi untuk kendala pembelajaran jarak jauh di atas, diantaranya : lambatnya peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai jadwal dapat disiasati dengan mengumumkan terlebih dahulu melalui grup WhatsApp kelas, mata pelajaran, atau orang tua bahwa kegiatan pembelajaran akan dimulai, lambatnya peserta didik mengikuti penilaian dan mengumpulkan tugas, diupayakan dengan selalu mengingatkan kepada peserta didi, wali kelas, dan orang tua/wali, kehadiran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, selain ditarik oleh pendidik perlu juga didukung oleh orang tua/wali. Meski orang tua/wali adalah pekerja, pengawasan terhadap partisipasi pembelajaran putra/putrinya tidak boleh diabaikan pendidik senantiasa berupaya menggunakan media daring variatif yang bisa menciptakan pembelajaran interaktif, dengan menggunakan media daring yang bisa live atau video conference misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain-lain, karakter atau perilaku para murid relatif terpantau, untuk mempertahankan integritas penilaian dan pengerjaan tugas, memanfaatkan media daring secara live akan bisa dipantau perilaku peserta didik selama kegiatan. Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila pada pembelajaran, penilaian dan penugasan melibatkan orang tua/wali untuk bisa membantu mengawasi peserta didik dengan baik di rumah, bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat daring, sekolah menyediakan fasilitas berupa gadget dan wifi yang bisa digunakan di lingkungan sekolah selama proses PJJ, untuk mengobati kejenuhan dan kebosanan peserta didik selama mengikuti PJJ, pendidik selalu didorong untuk menggunakan media pembelajaran daring yang variatif, dirasakan menumpuknya tugas karena kebiasaan menunda dalam pengerjaannya (sekolah membatasi minimal 2 tugas dalam satu bab) dan yang terpenting adalah segera kerjakan dan tuntaskan saat menerima tugas, itu yang selalu diingatkan kepada peserta didik, dan bagi peserta didik yang terkendala kehadiran, penilaian dan tugas maka sekolah memanggil atau melaksanakan home visit melalui guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling atau wali kelas.

Penggunaan media belajar selama PJJ oleh pendidik :

Pembelajaran jarak jauh SMP Negeri 1 Kuningan dalam gambar :

Tampilan login LMS E-learning

Menu materi pembelajaran dalam LMS E-learning

Media Zoom video conference

Media belajar WordWall

Media belajar WhatsApp

Demikian poin-poin program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Kuningan. Kami berkomitmen tetap memberikan pelayanan maksimal dalam pembelajaran dengan berbagai kreativitas meski dalam pembatasan keadaan. (af/spensa)